Sunday, 17 July 2016

Goresan Waktu

Tak ada lagi kata keabadian.
Tak ada lagi keistimawaan.

Hanya lah kemunafikan yang dan keangkuhan yang akan selalu ada.
Setiap goresan waktu hanya akan di penuhi dengan cacian dan makian dari para pemburu kekuasaan.

Tak akan ada lagi sentuhan kehangatan yang bunda terima kecuali kedurhakaan.
Tak akan ada lagi sapu tangan yang akan menyapu keringat dari diri seorang ayah kecuali perlawanan.

Tak ada lagi para pemuda yang mencari jalan keluar atas keresahan diri nya.
Di sini ku berbincang dengan alam yang lirih.
Apakah Ibu Pertiwi bersedih ?

Dimana manusia selalu menggunakan keegoisan dan kemunafikan nya hanya untuk mendapatkan sanjungan.

Ku hanya lah orang senja yang tak tahu apa orang pagi bicarakan.
Dan apa yg orang malam perbincangkan

Kesunyian Jiwa

Tahukah engkau disini ku bahagia..
Tahukah engkau disini ku melihat mu bahagia..

Namun angan berkata lain..
'Kau tak berhak bersama nya'..
Lalu dengan aku berhak untuk siapa ?
Kesendirian ?
Kesunyian ?

Bagai pagi hari tanpa matahari..
Bagai malam hari tanpa bulan..
Dan bagai lautan tanpa ombak yang berdesir..

Jenuh,,itu hal selalu menghantui ku saat ini..
Mungkin ku dulu salah mengabaikan mu..
Kau yang selalu ada,,kau yang selalu memberi ucapan selamat pagi..
Kau yang selalu sabar di saat ku tak memberi kabar..


Diri ini tak sanggup untuk berkata - kata..
Karena di saat ku tahu kau telah menemukan bintang yang selalu menemani malam - malam mu..


Satu rasa yang ku rasa yaitu Ikhlas..

Ikhlas untuk kehilanganmu..
Dan Ikhlas atas kebahagianmu..

Ku hanya bisa bersyukur..
Kita pernah memiliki waktu bersama walau hanya dalam hitungan dua semester..